Mengenal Siti Khodijah

Setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira, Rasulullah ﷺ kembali ke rumah menemui istrinya, Khadijah, dalam keadaan ketakutan. Beliau duduk di sisi istrinya lalu semakin merapat padanya. Sebagaimana disebutkan dalam satu riwayat: “Aku duduk di sisinya kemudian bersandar padanya.” . Ketika Rasulullah ﷺ menceritakan semua yang ia lihat kepada istrinya, termasuk bahwa ia diangkat menjadi seorang utusan Allah, Khadijah radhiallahu ‘anha memberikan tanggapan yang luar biasa. Dengan yakin ia menanggapi: “Berbahagialah wahai putra pamanku dan teguhlah engkau. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di tangan-Nya! Sungguh aku berharap engkau menjadi nabinya umat ini.” (Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah, 1/236). . Perkataan indah yang terucap di saat sang suami merasa takut dan sedih. Perkataan yang mampu mengokohkannya di tengah bimbang dan ragu. Ucapan ini mengindikasikan Khadijah tahu akan ada seorang rasul yang diutus. Dan orang yang ia harapkan untuk menjadi rasul itu adalah sua...